Di samping itu, bioetanol merupakan bahan bakar yang tidak beracun, tidak mengakumulasi gas karbondioksida (CO2) dan relatif kompatibel dengan mobil bensin atau diesel. Kelebihan lain dari bioetanol adalah dihasilkan melalui proses yang cukup sederhana, yang inti prosesnya adalah fermentasi menggunakan mikrobia tertentu. Diperkirakan dalam proses produksinya mengeluarkan biaya yang sama, atau lebih rendah dibandingkan dengan pengolahan bensin.
Bioetanol adalah alternatif dari bahan bakar fosil yang jauh lebih ramah terhadap lingkungan. Bahan bakar bioetanol biasa digunakan dalam mesin pembakaran internal, baik itu dalam bentuknya yang murni maupun sebagai zat aditif.
Memproduksi bio-ethanol (alcohol primer) dari bahan
Tabel Konversi Bahan
Bahan Baku | Kandungan Gula dalam bahan | Jumlah Hasil Konversi Bioetanol (L) | Perbandngan Bahan | |
Jenis | Konsumsi | |||
Ubi Kayu | 1000 | 250-300 | 166,6 | 6,5:1 |
Ubi jalar | 1000 | 150-200 | 125 | 8:1 |
Jagung | 1000 | 600-700 | 200 | 5:1 |
Sagu | 1000 | 120-160 | 90 | 12:1 |
Tetes | 1000 | 500 | 250 | 4:1 |
Proses konversi pati menjadi bioetanol :
1. Konversi Karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air
Dilakukan dengan penambahan air dan enzyme sehingga diperoleh glukosa dan air.
2. Konversi Glukosa menjadi Bioetanol
Proses konversi glukosa menjadi etanol dilakukan dengan penambahan ragi (yeast) biasanya digunakan Saccaromyces Cereviceae. Akhir-akhir ini dikembangkan penelitian biologi molekuler untuk merekayasa DNA yeast hingga diperoleh yeast yang toleran terhadap etanol kadar tinggi dan mampu menghidrolisis pati langsung menjadi bioetanol. Riset ini sudah dilakukan di departemen kimia Unair.Sehingga departemen kimia uanir sudah mempunyai koleksi yeast yang mampu menghidrolisis pati langsung menjadi bioetanol.
Berdasarkan definisi Wikipedia, biodiesel merupakan bahan bakar berbasis minyak yang berasal dari sumber terbarukan. Sumber itu bisa minyak tetumbuhan atau lemak hewani. Sejauh ini biodiesel yang dikembangkan adalah minyak jarak, crude palm oil (CPU), dan gasohol. Yang terakhir merupakan paduan gasoline alkohol, yakni hasil percampuran bensin biasa dengan hasil olahan singkong.
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari alkil ester rantai pendek yang diperoleh melalui trans-esterifikasi minyak nabati atau lemak hewan. Nama jarak pagar, malapari, sawit tentunya sudah familiar bagi kita sebagai sumber biodiesel yang populer di
Dalam pembuatan Biodiesel dari biji Alpukat dengan proses Transesterifikasi ini dibagi menjadi 3 tahap, diantaranya (1) Tahap Persiapan, pada tahap ini dilakukan perlakuan terhadap biji Alpukat sebelum diambil minyaknya menggunakan proses ekstraksi dan distilasi. Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah penggilingan biji alpukat dan pemanasan biji Alpukat untuk mengurangi kadar airnya. (2) Tahap Percobaan, tahap ini merupakan tahap utama dalam pembuatan Biodiesel (methyl ester). Hal yang dilakukan adalah menentukan kadar katalis dengan menghitung jumlah NaOH yang dititrasi, membuat sodium metoksida dan selanjutnya proses Transesterifikasi yang dilanjutkan dengan pencucian biodiesel. (3) Tahap Penyelesaian, merupakan tahap untuk menganalisa sifat biodiesel yang terdiri dari uji flash point, viscositas dan densitas. Dari percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu reaksi maka semakin banyak yield yang dihasilkan, dari percobaan yang dilakukan dihasilkan Biodiesel dari bahan baku biji Alpukat (Persea Amerikana) menggunakan proses Transesterifikasi dengan kualias yang kurang sesuai dengan standar Pertamina dikarenakan viskositasnya terlalu tinggi.
Teknologi gasifikasi adalah merupakan suatu bentuk peningkatan pendayagunaan energi yang terkandung di dalam bahan biomassa melalui suatu konversi dari bahan padat menjadi gas dengan menggunakan proses degradasi termal material-material organik pada temperatur tinggi di dalam pembakaran yang tidak sempurna. Proses ini berlangsung di dalam suatu alat yang disebut gasifier. Ke dalam alat ini dimasukkan bahan bakar biomassa untuk dibakar di dalam reaktor (ruang bakar) secara tidak sempurna. Dengan kata lain, proses gasifikasi merupakan proses pembakaran parsial bahan
Gasifikasi
Gasifikasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi material karbon seperti batubara, minyak dan biomassa kedalam karbon monoksida dan hidrogen dengan mereaksikan material pada temperatur tinggi dengan mengkontrol oksigen. Hasil campuran gas disebut gas sintesis (synthesis gas) atau biasa disebut dengan syngas. Gasifikasi merupakan metode yang efisien dalam mengkonversi material orgranik menjadi energy dan merupakan aplikasi yang bersih.
Keuntungan dari proses gasifikasi ini adalah sangat efisien bila dibandingkan dengan pembakaran langsung. Gas sintetik memiliki dua keuntungan yaitu bisa dibakar langsung menggunakan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) ataupaun diekstak menjadi methaanol dan hidrogen.
Pirolisis
Pirolisis merupakan suatu proses dekomposisi material organic dengan panas tanpa mengandung oksigen. Bila oksigen ada pada suatu reactor pirolisis maka akan bereaksi dengan material sehingga membentuk abu(ash). Untuk menghilangkan oksigen, pada proses pirolisis biasanaya di bantuk oleh aliran gasn inner sebgai fungsi untuk mengikat oksigen dan mengeluarkan dari reactor.
Produk pirolisis berupa gas, fluida carir dan padat berupa carbon dan abu. Gas hasil pirolisis dapat diekstrak menjadi bahan bakar gas. Sedangkan carbon dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar padat.
0 komentar:
Posting Komentar