DIBAWAH NAUNGAN SUMPAH
"Berbangsa satu ... bangsa INDONESIA !
Bertanah air satu ... tanah air INDONESIA !
Berbahasa satu ... bahasa INDONESIA !"
Sebuah pernyataan sumpah oleh para pemuda pemberani, pejuang, pembela tanah air, yang telah merelakan nyawanya demi kebebasan negeri ini, pasti takkan pernah terlupakan oleh rakyat Indonesia secara historik. Namun sudahkah itu semua terwujud kawan?
Dalam benak setiap insan pasti dapat mengerti, mengapa pemuda terdahulu begitu gencar melakukan perlawanan terhadap penjajah. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memerdekakan seluruh jiwa dan raga bangsa Indonesia. Cita-cita tersebut, kini seakan-akan ternodai dengan ulah para generasi penerusnya. Tengoklah ke samping wahai pemuda, sudahkan kini anak-anak Indonesia telah merasakan pendidikan murah berkualitas, sudahkah orang-orang tua di pedesaan mendapat layanan kesehatan yang memadai, sudahkah kakek dan nenek mantan tahanan Belanda dan Jepang itu sejahtera, sudahkah tetangga kita terlelap dengan perut yang kenyang?
Belum lagi melihat ulah para wakil rakyat, para anggota dewan tersebut bukannya menjalankan amanah dengan baik malah kerjaannya "mencla-mencle" gak jelas banget gitu. Ketika masih dibawah mereka tak henti-hentinya menarik simpati rakyat jelantah,,eh maaf,,rakyat jelata dengan spanduk dan baliho nangkring disana-sini. Namun setelah di atas ibarat kacang lupa akan kulitnya. Oh rakyat malang benar nasibmu...
Ah... rasanya hati ini sudah tidak tahan lagi dengan kondisi yang ada. Jika nasib bangsa ini tidak berubah menjadi lebih baik, Aku tidak tahu apa yang akan terjadi sepuluh tahun lagi. Bukankah dahulu sumpah pemuda telah menyatukan kita layaknya satu saudara seperjuangan sepenanggungan? Akankah sumpah pemuda hanya menjadi pelajaran sejarah anak-anak SD tanpa makna tanpa cita?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar