FACEBOOK SEBAGAI MEDIA KAMPANYE

Pada zaman modern seperti sekarang ini manusia tidak lepas dari yang namanya teknologi. Seiring berkembangnya zaman, teknologi dan informasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Misalnya adalah telepon genggam atau telepon selular yang lebih sering kita sebut dengan sebutan handphone. Tujuan awal dibuat alat ini adalah untuk mengirim pesan singkat dan menelpon. Namun sekarang teknologi ini sudah sangat jauh berkembang dengan berbagai fitur canggih, seperti adanya kamera dengan resolusi belasan megapiksel, permainan-permainan dengan konsep 3D, sistem pelacak posisi (GPS), dan berbagai alat untuk membantu kegiatan sehari-hari manusia. Sama halnya dengan alat teknologi yang bisa dibilang sangat bermanfaat bagi manusia, yaitu internet. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 90an internet kini sudah berkembang dengan sangat cepat. Internet memudahkan manusia dalam memperoleh informasi apapun, kapan saja dan dimana saja. Internet juga memiliki banyak sekali situs yang sangat bermanfaat dengan berbagai macam konten. Misal, untuk mendownload lagu atau permainan kita dapat ke situs yang khusus untuk konten tersebut. Ada juga situs jejaring sosial yang bermanfaat untuk mencari teman baru bahkan teman lama lewat dunia maya, seperti Friendster, Facebook, atau twitter.

Situs jejaring sosial ini menarik untuk dibahas karena peminat dari macam situs seperti ini cukup banyak. Dulu, Friendster sempat merajai sebagai situs jejaring sosial nomor satu. Sekarang situs jejaring sosial telah diambil alih oleh Facebook. Situs yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 ini pada tahun 2007 menempati peringkat ke 7 dari seluruh situs yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat di dunia maya. Cukup

mengesankan untuk sebuah situs yang masih tergolong baru. Padahal awal mulanya situs ini dibuat khusus hanya untuk siswa dari Harvard College. Karena menarik, banyak sekolah lain yang ingin juga masuk ke jaringan keanggotaan situs tersebut. Dalam waktu 4 bulan semenjak diluncurkan, Facebook telah memiliki 30 kampus dalam jaringannya. Pada September 2005 Facebook tidak lagi membatasi jaringannya hanya untuk mahasiswa, Facebook pun membuka jaringannya untuk para siswa SMU. Beberapa waktu kemudian Facebook juga membuka jaringannya untuk para pekerja kantoran. Dan akhirnya pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk siapa saja yang memiliki alamat e-mail. Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya tarik Facebook terhadap penggunanya. Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya

Sedang naik daunnya Facebook tentunya dimanfaatkan berbagai kalangan. Dari yang mulai mencari teman lama, mamperluas jaringan pergaulannya dan juga jaringan kerjanya, sampai berpolitik. Ya, orang-orang partai politik kini sudah tidak buta internet lagi. Mereka mulai memanfaatkan dunia maya sebagai ajang media kampanye mereka. Dan kini mereka memanfaatkan Facebook, yang notabene kini sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia, sebagai media kampanye mereka. Banyak calaon legislatif yang mempromosikan dirinya via Facebook. Begitu juga dengan calon presiden. Mereka melakukan hal ini karena terinspirasi dengan cara yang dilakukan oleh Barrack Obama (presiden Amerika Serikat) pada saat kampanye pemilihan presiden berlangsun.

Maraknya fenomena trend politik dengan menggunakan media Facebook memang tidak terlepas dari fenomena kemenangan Barrack Obama pada Pemilu Amerika Serikat,

berbagai cerita dramatis melingkari kisah kemenangan presiden berkulit hitam pertama di AS tersebut, salah satunya soal keberhasilan Obama menjaring pemilih pemula dan pemilih yang masih ragu-ragu. ”Di Facebook, Obama memiliki 300.000 teman yang terhubung langsung. Sementara Hillary hanya memiliki 30.000 teman,” ujar pakar komunikasi Emerson College’s Department of Communication Studies di Boston, AS, Prof Dr J Gregory Payne, dalam diskusi Guyon Politik Kosong-kosong di Kafe Phoenam, Makassar, awal Desember 2008, sebagaimana dikutip dari Tempo. Meskipun Facebook bukan satu-satunya alat kemenangan bagi Obama, namun tak dapat dipungkiri itu menjadikan sebuah fenomena yang disinyalir kemudian menular kepada fenomena berpolitik di Indonesia.

Oleh karena itu, para caleg dan atau capres-cawapres berbondong-bondong menampilkan profil diri, visi misi, program kerja, blue print kepemimpinan caleg, atribut kampanye, dan foto-foto terbaiknya di situs jejaring sosial tersebut. Sebagian dari caleg dan atau capres-cawapres akan membuat suatu profil page dirinya, atau group atau fan page, ataupun membuat RSVP atau dalam bahasa Perancis berarti Répondez S'il Vous Plait atau invitation untuk event-event partai atau kampanyenya.

Untuk caleg yang masih muda atau yang sudah dewasa pun, tak tanggung-tanggung ada yang memasang foto bersama sang pacar, atau keluarganya, ataupun mereka yang baru menikah memajang foto pernikahannya. Dengan berbagai fasilitas yang ada di Facebook, maka situs tersebut kemudian digunakan sebegai media baru untuk berkampanye, mulai dari yang gratis hingga bertarif.

Fenomena ini tentunya sangat menarik untuk diteliti. Dimana facebook sebagai media baru (internet) dijadikan media kampanye partai politik.